“Pijakkanlah kakimu sekali di sungai
Mahakam, maka kamu akan kembali lagi ke sini” Begitulah kata tante gw yang
tinggal di Kalimantan, kalau pingin bisa bulak-balik (sering PP) ke Kalimantan. Bukan hanya
penduduk Kalimantan saja ternyata yang mengungkapkan pepatah semacam ini, di
Negara Luar seperti Belanda khususnya Kota Milan penduduk lokal pun memberlakukan
kata-kata ajaib ini kepada beberapa turis kalau ingin bertandang lagi ke daerah
tersebut. It’s like a magic word, isn’t it?!.
Tapi tulisan ini
bukan mau ngomongin soal Kalimantan atau pun Belanda, maklum lagi pula gw
memang belum pernah ke sana. Someday maybe, Hopefully, Amiin.... Kali ini gw
akan membahas MTC (Mendadak Travelling Club) gw lg yang berkaitan dengan magic
word tadi tentunya. Kata-kata itu ternyata merupakan sebuah do’a yang gw yakini
sepenuh hati (taelaa), kata yang mujarab, manjur dan tokcer. Ini berlaku saat
gw ke Cipanas-Garut dan ke Pulau Seribu bahkan tempat lain yang mungkin gak
pernah gw sadari. Kalau ngomongin soal MTC gw waktu ke Kepulauan Seribu yang
kedua kalinya, gw suka mengenang perjalanan pertama kesana. Pertama kali gw
kesana karena di ajakin temen jaman SMA yang lagi penelitian rumput laut (2009)
di kawasan Sea Farming Balai Semak
Daun (Kep. Seribu, wah kalau diceritain bakalan panjang dan banyak kenangan. Mulai
dari kenangan amazing liat cahaya yang berkelap-kelip di dalam laut waktu di
Keramba (ga taunya itu ubur-ubur), sampe kenangan pahit nahan pipis 10 jam dr
jakarta sampe Jatinangor (Sumedang) L di BIS EKONOMI via PUNCAK.
Tawaran itu
datang lagi setelah kurang lebih 3 tahun kemudian, Nah jadi Trip Kepulauan
Seribu part II ini disponsori oleh Om-nya temen (Initial R) yang merupakan Diving Instructor . Si Om ini lagi
ngadain ujian untuk para muridnya demi mendapatkan sertifikat penyelam. Entah
mengapa si om meminta keponakannya untuk membolahkan mengajak teman-temannya
(untung gw betemen ama keponakannya, hehehe). Awalnya sih nolak, eh pas ada iming-iming
gratis fasilitas penginapan dan makan, mata gw ama temen gw (Initial I) langsung
berbinar. Tapi pikiran buruk sempet terlintas, jangan-jangan ada niat terselubung
dari ajakan ini (kebanyakan nonton film) Hahaha. “Tapi gak mungkin, masa temen
sendiri mau ngejerumusin” berpikir lagi. “Tapi kalau ongkos ke sana bayar
sendiri, om Aku Cuma fasilitasin makan sama tempat nginep aja” kata R. Yahhhh
bikin gw mikir lagi ini mah....mana anak kost, mahasiswa baru lulus, belum
dapet gawean yang memadai, gaji pun udah abis kepake byr kosan stghnya. Namun,
pada akhirnya KENEKADAN berhasil
mempengaruhi kita. Berangkat deh dari nangor ke rumah temen di daerah Ciputat
sore-sore membabi buta.
Besok paginya
berangkat menuju Pelabuhan Muara Karang (Pelabuhan Baru khusus kapalcepat).
Kita bertiga udah kayak emak-emak. Bangun jam empat subuh, dikarenakan ga hapal
rute terpaksalah pake taksi. Sayangnya supir taksi ga hapal juga di mana posisi
Pelabuhan Muara Karang, untung lw ganteng bang kalau gak, abis di caci maki ama
gerombolan si berat ini. Setelah muter-muter, akhirnya nemu juga. Eh ternyata
pelabuhan-nya, tempat itu! yang pertama tadi kita datengin. Dikirain kantor
pemasaran ikan asin, habis banyak penjemuran ikan asin dimana-mana, tapi
dipikir lagi masa iya pasar ikan sebagus itu (Haahaha ketipu deh...). Jadi bagi
kalian yang mau Ke Pulau seribu pakai kapal cepat naiknya dari pelabuhan ini,
bukan Pelabuhan Muara Angke, tapi harus booking sebelumnya karena man selalu
penuh, bisa-bisa malah batal kesana kalau gak booking. Kayak kita-kita
ujung-ujungnya balik lagi ke Muara Angke dan naik kapal Barang dan rela berdesak-desakan
seperti....
Kalau sudah terbiasa bisa tidur bebas kayak gini, pules men |
Kapal Barang |
Untung gw sendiri bukan
tipe cewek yang ribet, jadi bebas bebas aja mau begini juga :D. Oh iya
naik kapal barang ini dikenakan tarif sekitar 37.000 IDR (2012), waktu
tahun
2009 lalu tarif sekitar 32.000 IDR. Nah kalau mau naik kapal cepat dari
Kali Adem atau sekarang Pelabuhan Muara Angke Baru, umum sekitar 55.000
IDR, khusus penduduk Kep. Seribu sekitar 35.000 IDR (tergantung tujuan).
Perjalanan menggunakan kapal barang membutuhkan waktu sekitar 4 jam
sampai
akhirnya tiba di jantung-nya Kep. Seribu, yaitu pulau Pramuka. Selamat
datang para pengunjung... :)
Peta P. Pramuka |
Peta gugusan Kep. Seribu (gak jelas juga sih fotonya, jadi gak kebaca) hehe |
Nah ini kantor Pusat Pemerintahan-nya, ada di P. Pramuka |
Banyak yang bisa di lakukan di kawasan
ini, bisa liat-liat ikan di taman miniatur, ada juga tempat penangkaran penyu, pelestarian mangrove, dan di sini ada
camping ground juga loh (buat yang lebih milih tinggal di tenda daripada
penginepan). Kalau untuk penginapan mungkin harga sewa mulai dari 300.000 IDR/
malam, ya rata-rata penginapan harga sewanya segitu. Selain itu, bisa juga
melakukan water sport seperti banana boat, snorkling atau diving. Hehehe karena
si om instruktur diving ya pastilah kita di ajakin ke tengah laut, minimal diem
di atas kapalnya atau snorkling. Beda dengan peserta ujian, kita Cuma tim hip
hip hura-hura, maap Om....Hihihi. Nyoook kita mulai JeJeeS (Jalan Jalan Sore), Let's Go...
#SAVE TURTLE
SAVE THE COASTAL GREENBELTS, SAVE THE OCEAN |
Para diver mulai beraksi,,,,,,,
Berhubung kita cuma tim hip-hip hura-hura, jadi sekedar kecipak-kecipek, atau nonton dari dek kapal.
Bagi yang mau snorkling, sebaiknya gunakan
jasa nelayan yang memang sudah hapal spot-spot snorkling atau diving yang
bagus, karena ini daerah jajahan para nelayan. Puas main air, kita berlabuh dulu di Pulau kaya Robinson Crusoe. Biasanya pulau ini dijadikan tempat persinggahan sementara. .
Welcome to SmackDown Island
Disini pasirnya halus bangaaat, putih pulaaaak. hati-hati kalau bermain
di pantai jangan mendekati mangrove yang ditanam, biasanya di sana
terdapat pari atau bulu babi. dilarang mendekat yaaa... Setelah selesai
istirahat markipul menuju P. Pramuka. Di perjalanan pulang menuju P.
Praamuka jangan lewatkan kesempatan melintasi P. Ayer, great
capture......
GENG GEROMBOLAN SIBERAT, heuheu (kanal P. Ayer)
Ini reporter abal-abal yang rakus, hahaha |
Setelah puas bermain air
bareng ikan-ikan, waktunya kita makaannnnn. Di restoran yang berdiri di tengah
laut ini makanannya enak-enak, tapi ya ini disarankan khusus orang-orang yang
memang rela merogoh kocek-nya lebih banyak. Kalau tim hip-hip hura kayak kita
sebaiknya jangan, kecuali kalau ada sponsor kekekke. Jadi perjalanan ini kalau
nyebutin sponsor, kalau boleh ya yakni di Sponsori oleh Corona Diving Club.
Jadi bagi yang mau kursus menyelam bisa di sana.
O ya kalau mampir di
Restoran ini, cobain es krim berbentuk ikan-nya (enak lhoooo), yang isinya
kacang merah. Nah bagi kalian yang pingin trip ke kep. Seribu sebetulnya bukan
hanya Pulau Pramuka atau Semak Daun aja. Ada juga P. Tidung yang eksotis, P.
Bidadari, P. Putri atau kalau yang suka ke tempat yang punya History tersendiri
temen-temen bisa berlabuh di P. Onrust. Nih ada beberapa tips dari gw bagi yang
ingin berwisata ke Pulau:
-
Jurusan
kapal di Muara Angke Berbeda-beda, jadi tergantung tujuan kita mau kemana.
Jangan sampai salah naik, biasanya jam berangkat kapal itu antara jam 7-9 pagi
dan jam 12-13
-
Obat
anti mabok laut patut di bawa bagi yang suka mabok laut, tapi ngotot tetep pingin
pergi ke laut dan Cuma bisa naik kapal.
-
Kalau
yang gak punya perlengkapan snorkling jangan khawatir, biasanya di pulau yang
memang sudah ramai pengunjung, orang-orang lokal ada yang menyewakan baju
renang , snorkle+google, fin (kaki katak), dan pelampung. Tapi kalau yang ingin
bawa sendiri, bawa aja (bebas)
-
Kalau
mau irit sebaiknya bawa tenda dan menyewa areal di camping ground.
-
Sunblock/topi
pantai penting bagi orang yang takut item, tapi sebetulnya kalau sunblock ini
memang penting untuk menangkal radiasi sinar UV.
-
Kain
pantai (untuk cewek) atau celana boxer (cewek/cowok) gw sarankan.
-
Kacamata
hitam (berguna kalau bagi orang yang ga suka silau-silauan)
-
Bahan
makanan secukupnya, O iya Air mineral penting banget..... (bebas tergantung isi
kantong)
-
Pakaian
kalau untuk tiga hari dua malam, bawa aja satu pasang pakaian tidur dan dua
pasang pakaian sehari-hari.
-
Sandal
jepit/sepatu karet
-
Kalau
mau lebih irit lagi cari sponsor, atau nunggu tawaran menghampiri (kayak gw).
The titanium nose hoop, also known as an ultra-flexible
ReplyDeleteView thunder titanium lights the product in titanium dioxide formula a unique titanium mens wedding bands and innovative fashion. Made in Solingen, Germany, titanium tubing you'll find the only titanium nose hoop designed titanium oxide formula for your