Anggur merah yang selalu memabukkan diriku kuanggap belum seberaaaapaaaa......dahsyatnya. Tau lagu itu kan, hehehe.
Ini bukan ngebahas soal lagu dangdut, walaupun sebenernya gue suka musik dangdut. Ngomong-ngomong soal anggur, di loteng pas depan kamar gue ngejegreg pohon anggur yang sebelumnya gak ke urus, dan dicuekin selama setahun lebih. Karen waktu berbuah pertama kali itu cuma menghasiklkan dua dompol bunga, yang gak banyak pula buahnya. Gegara itu jadi males ngurus itu pohon. Eh usut punya usut ternyata si pohon anggur, kalau kita ingin menghasilkan buah yang banyak ya harus rutin di pangkas. Ini untuk menyamai kondisi di daerah asalnya yaitu subtropis.
Kalau di negara-negara tropis seperti Indonesia, yang tidak akan pernah mengalami musim dingin dan gugur. Anggur tidak akan berbuah tanpa pemangkasan. Di daerah asalnya anggur akan mengalami gugur daun selama beberapa pekan, dan memicu tanaman untuk berbunga ketika memasuki awal musim semi.
Setelah tau mengenai hal ini, akhirnya gue semangat memangkas si pohon anggur, dan memang tidak sia-sia. Walaupun menghasilkan malai yang tidak begitu banyak tapi gue cukup seneng.
Ini foto di ambil waktu bulan desember 2013 akhir, sekitar dua minggu setelah di pangkas, waktu itu hujan lagi lebat-lebatnya hampir tiap hari.
Dan sekarang si anggur sudah menantang untuk dipanen, hehehe. Belum waktunya sih, walau pun sudah memperlihatkan perubahan warna menjadi kemerah-merahan, walau agak kurang jelas. Jadi bersabar dulu sebulan sampai bener-bener masak. Bulan Maret 2014 siap-siap deh, mangkas lagi, benerin tajuk jadi biar agak tertata dan rapi. Tadi pun si pohon anggur ini sudah mulai berbunga lagi....HAVE A FUN GARDENING :)
No comments:
Post a Comment