APA YANG KAMU TAHU TENTANG IKAN HIU?!
Apakah anda pernah melihat seonggok sirip
ikan hiu berada dalam sup? Sebagian orang mungkin sudah pernah melihat, bahkan
mengkonsumsinya dalam makanan berupa sup hisit atau pun dalam bentuk berupa
steak, lalu bagaimana dengan ANDA? Sebaiknya anda urungkan niat tersebut. Ikan
hiu merupakan predator teratas pada ekosistem laut, keberadaannya yang saat ini
mulai terancam menggerakkan kita untuk menghentikan perburuan ikan hiu bycatch untuk dijadikan bahan konsumsi
manusia semata.
Dari yang dilaporkan bahwa 45% hasil
penangkapan hiu yang ada pada tahun 2008 adalah berasal dari India, Spanyol,
Argentina, Taiwan, Propinsi Cina dan salah satunya adalah negara kita,
Indonesia (The PEW Environment Group).Diberitakan oleh CITES (Convention on
International Trade In Endagangered Species Of Wild Fauna and Flora, 2012)
bahwa beberapa hiu telah dikategorikan ke dalam appendix I yaitu hewan yang
terancam punah. Beberapa diantaranya adalah basking shark, great white shark
dan whale shark. Lalu apa yang akan terjadi jika predator teratas tersebut
punah? Maka keseimbangan ekosistem laut akan terancam juga. Seperti yang
terjadi di Hawai dan pantai utara Carolina, populasi ikan hiu yang menurun
mengakibatkan peledakan populasi pari dan burung-burung laut pemakan ikan tuna
sehingga mengakibatkan penurunan drastis terhadap populasi scallop, kerang dan
ikan tuna yang biasa dikonsumsi oleh manusia.
Guest and Itong Hiu |
Lalu apa yang perlu dilakukan? Potensi hiu akan
lebih berharga bagi kesejahteraan manusia bila dapat kita kelola secara
bertanggungjawab. Ambil contoh pada 2011, terdapat kajian yang dilakukan oleh
Australian Institute of Marine Science menyatakan bahwa 1 Hiu karang di Palau
menghasilkan hampir $2 juta dollar dari ekotourism sepanjang hidupnya.
Bandingkan dengan harga jual sirip hiu termahal ukuran jumbo (≥ 30 cm) yang
hanya seharga $ 250 dollar/kg. Nah sekarang
sudah tahu kan mengapa penting bagi kita untuk menjaganya. Lebih baik mana?
Kehilangan hasil laut yang lebih banyak dan biasa kita makan hanya demi
menikmati seeonggok sirip ikan hiu, atau tidak mengkonsumsi ikan hiu sama
sekali demi kelangsungan hidup yang lebih baik. THINKS MORE, DO ACT! Kalau
bukan kita yang memulai dan melakukan perubahan, siapa lagi.....JALES VEVA JAYA
MAHE!!
Salam Lestari, Triya and Friends
No comments:
Post a Comment