Sunday, 2 March 2014

Ikan Hiu Versus Ikan Cucut???

APA YANG KAMU TAHU TENTANG IKAN HIU?!
Apakah anda pernah melihat seonggok sirip ikan hiu berada dalam sup? Sebagian orang mungkin sudah pernah melihat, bahkan mengkonsumsinya dalam makanan berupa sup hisit atau pun dalam bentuk berupa steak, lalu bagaimana dengan ANDA? Sebaiknya anda urungkan niat tersebut. Ikan hiu merupakan predator teratas pada ekosistem laut, keberadaannya yang saat ini mulai terancam menggerakkan kita untuk menghentikan perburuan ikan hiu bycatch untuk dijadikan bahan konsumsi manusia semata. 


Dari yang dilaporkan bahwa 45% hasil penangkapan hiu yang ada pada tahun 2008 adalah berasal dari India, Spanyol, Argentina, Taiwan, Propinsi Cina dan salah satunya adalah negara kita, Indonesia (The PEW Environment Group).Diberitakan oleh CITES (Convention on International Trade In Endagangered Species Of Wild Fauna and Flora, 2012) bahwa beberapa hiu telah dikategorikan ke dalam appendix I yaitu hewan yang terancam punah. Beberapa diantaranya adalah basking shark, great white shark dan whale shark. Lalu apa yang akan terjadi jika predator teratas tersebut punah? Maka keseimbangan ekosistem laut akan terancam juga. Seperti yang terjadi di Hawai dan pantai utara Carolina, populasi ikan hiu yang menurun mengakibatkan peledakan populasi pari dan burung-burung laut pemakan ikan tuna sehingga mengakibatkan penurunan drastis terhadap populasi scallop, kerang dan ikan tuna yang biasa dikonsumsi oleh manusia.

Guest and Itong Hiu
Lalu apa yang perlu dilakukan? Potensi hiu akan lebih berharga bagi kesejahteraan manusia bila dapat kita kelola secara bertanggungjawab. Ambil contoh pada 2011, terdapat kajian yang dilakukan oleh Australian Institute of Marine Science menyatakan bahwa 1 Hiu karang di Palau menghasilkan hampir $2 juta dollar dari ekotourism sepanjang hidupnya. Bandingkan dengan harga jual sirip hiu termahal ukuran jumbo (≥ 30 cm) yang hanya seharga $ 250 dollar/kg. Nah sekarang sudah tahu kan mengapa penting bagi kita untuk menjaganya. Lebih baik mana? Kehilangan hasil laut yang lebih banyak dan biasa kita makan hanya demi menikmati seeonggok sirip ikan hiu, atau tidak mengkonsumsi ikan hiu sama sekali demi kelangsungan hidup yang lebih baik. THINKS MORE, DO ACT! Kalau bukan kita yang memulai dan melakukan perubahan, siapa lagi.....JALES VEVA JAYA MAHE!!
Salam Lestari, Triya and Friends

No comments:

Post a Comment