Friday, 11 April 2014

Love is a Roarrr!!

Love is a Roarrr!! itulah definisi cinta bagi pasangan seniman Jepang, Ushio Shinohara and Noriko Shinohara. Ungkapan tersebut cukup ringan untuk di ucapkan, namun di balik kata-kata itu tersimpan perjalanan dalam mempertahankan idealisme mereka sebagai artist, namun di sisi lain mereka juga harus berjuang menjalani hidup sebagai sebuah keluarga. Menjadi artist yang berkarakter tidaklah mudah, ditambah ke-egoan masing-masing individu dari pasangan yang umurnya terpaut 22 tahun ini. Semuanya terangkum dalam sebuah film yang berjudul Cutie and The boxer.
Salah satu karya Ushio, pada pameran Love is a Roarrr!!
Kisah Cutie and the Boxer sendiri adalah karya dari sang istri (Noriko) yang turut dipamerkan bersamaan dengan karya-karya dari sang suami (Ushio), yang kemudian judul tersebut digunakan sebagai judul film mereka.

 Karya Cutie and the boxer, merupakan penggambaran kemarahan dan pemberontakan Noriko terhadap dirinya sekaligus terhadap suaminya. Teringat kata-kata Noriko atas tanggapan kata-kata dari temannya yang bilang "Melihat Cutie yang marah itu menarik, tapi... Aku lebih suka ketika ia bahagia." dan Noriko membalasnya dengan "Tapi itu tidak akan menjadi kenyataan jika memiliki "happy ending", Aku benci "happy ending" gaya Hollywood. Saat-saat bahagia itu lebih baik kalau kadang kala saja". 
Yup menurut gue juga seperti itu, terasa lebih hidup dan nyata. Sebetulnya bagi gue sendiri, film Cutie and the Boxer ini membosankan untuk ditonton, walau pun pada akhirnya gw berhasil nonton film ini sampai habis. Alasannya cuma satu gue mau nonton film ini sampai habis, yaitu karena film ini menarik untuk dimengerti. Hehehehe
Duo kakek nenek Gaul :D




No comments:

Post a Comment