Wednesday, 8 June 2016

KIWI DARI BIJI??? -Part II-

Bagi yang masih penasaran sama tanaman kiwi, monggo di simak postingan lanjutan saya tentang kiwi ini. Saya berhasil membuktikan kalau kiwi itu bisa tumbuh di tempat tropis. Saat ini sebatas tumbuh, bukan berbunga atau berbuah. Karena saya sendiri belum melihat hasilnya. 
Untuk menghasilka buah si kiwi ini sebenarnya tanaman yang butuh pasangan, kenapa??? Karena bunga jantan dan bunga betina tidak berada dalam satu pokok tanaman atau istilahnya dioecious (berumah dua). Jadi tanaman yang berbunga jantan membutuhkan tanaman yang berbunga betina. Nah jadi saya untuk mengharapkan si tanaman bisa berbuah itu belum bisa diprediksikan. Peluang mendapatkan tanaman dengan bunga jantan dan betina itu masih random, syukur-syukur dapet jackpot kalau-kalau tanaman kiwi yang berhasil saya tanam itu monoecious.
Sejauh ini tanaman kiwi saya sudah sebesar ini.....
Photo by Triya Ariyanti
Dari sekitar sepuluh yang tumbuh sebelumnya, yang bertahan sampai sekarang hanya tinggal dua. Banyak permasalahan yang saya temukan ternyata sodara-sodara.... ini contohnya
Photo by Triya Ariyanti
Ini saya belum tahu penyebab pastinya apa, tapi kata orang-orang yang saya tanyain ada yang bilang ini kurang oksigen (sirkulasi udaranya jelek) tapi bisa jadi karena saya gak pake aerator. Ada juga yang bilang kebanyakan air jadinya wilted kayak gini. Sedihhhhh padahal ini awalnya sehat banget..... tapi malah berakhir tragis seperti ini T_T
photo by Triya Ariyanti

Yang satu ini entah kenapa, Kalau dari petunjuk sih katanya defisiensi kalsium. Penyebabnya karena media/larutan terlalu asam atau basa. Tapi Alhamdulillah inilah yang akhirnya bertahan sampai sekarang.... Belum lagi serangan kutu kecil hitam (tapi ini saya belum tahu namanya) dan ini bersifat parasit atau enggak saya juga gak tahu..... Ya inilah tantangan jadi planter.... Ekstra Sabar deh.

Tuesday, 3 November 2015

Quick Questions, How much Foolishness or Cleverness you are.

What do you think about quick questions??

For me it's mean you must answers fast, no more think
Occasionally some people use this method for decide something if they're confused or hesitate about they're choice.
The other side, quick question can describe who you are
Are you poor knowledge or well knowledge. As happened to me yesterday... Such a shameful tragedy
So.....

Jadi.... Pertanyaan Kilat itu bisa menggambarkan seberapa bodohnya atau seberapa pinternya kamu (kasarnya sih begitu)... Oleh karena itu saya berjanji saya akan mengupgrade wawasan saya akibat dari pertanyaan-pertanyaan yang gak bisa saya jawab kemarin.
Semoga postingan ini tidak membuat saya di deportasi dari tempat dimana saya dilahirkan dan dibesarkan ini (negara asal saya), semoga saya bukan termasuk lulusan pertanian yang tidak mengenal menteri pertaniannya sendiri, dan semoga saya bisa lebih care terhadap kota yang saya tinggali saat ini (Bogor). Kenapa???
Semuanya berawal dari Quick Questions ini:

Siapa Ibu Negara saat ini?
sumber: http://www.majalahsekar.com


Ibu Iriana Widodo ini akrab disapa Ibu Ana lahir di Solo 1 Oktober 1963.(Jadi mulai sekarang saya akan selalu mengingat nama Ibu Negara supaya gak dideportasi nantinya :D)


Siapa Menteri Pertanian saat ini?
sumber: http://www.tribunnews.com/


DR. Ir. H. Andi Amran Sulaiman lahir di bone 27 April 1968, beliau dipilih oleh presiden Joko Widodo sebagai menteri pertanian dalam kabinet kerja periode 2014-2019



Berapa Jarak Bogor-Jakarta?


Secara umum jarak Bogor-Jakarta adalah 53,3 km - dengan waktu tempuh sekitar 57 menit  (sumber:
http://jaraktempuh.com/jarak-jakarta-bogor.html) atau 55,1 km via Tol Jagorawi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Jadi sebetulnya tergantung jalan mana yang di pilih.


Berapa banyak desa di Bogor yang belum teraliri listrik?

Berapa banyaknya sih saya kurang tahu pasti, namun dari beberapa sumber yang saya dapat ada beberapa desa yang masih belum teraliri listrik diantaranya adalah Kampung Muaracideung, Desa Cibalung, Cijeruk  dan Kampung Cipare, Desa Pancawati, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Kemudian Kecamatan Rumpin, Cariu, Jonggol, Sukamakmur, Cigudeg, Jasinga, Sukajaya, dan Kecamatan Cisarua.

Kepala Seksi Teknik Ketenagalistrikan, Dinas ESDM Kabupaten Bogor, Gandi Putra Siregar membenarkan jika terdapat puluhan ribu rumah di wilayah Kabupaten Bogor bagian timur, barat dan selatan belum teraliri listrik. 

source: http://metro.sindonews.com/read/989359/171/ribuan-rumah-di-kabupaten-bogor-belum-teraliri-listrik-1429020298 http://nasional.rimanews.com/

Berapa banyak provinsi di Indonesia saat ini?

Perlu diingat, saat ini provinsi di Indonesia adalah 34 provinsi, provinsi apa saja itu? bisa di lihat langsung di https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_provinsi_di_Indonesia

Diantara semua pertanyaan, pertanyaan ini lah yang paling membuat saya malu untuk mengakui bahwa saya tidak bisa menjawabnya. Entah karena gugup, hilap, tidak ingat, atau memang kudet. *terlalu*. Kalau bisa saya berharap jumlah provinsi ini tidak akan berubah lagi setiap beberapa tahunnya.

Okeh jadi otak saya sekarang telah di upgrade hai kakak yang sudah meng-interview saya ^_^v

Tuesday, 15 September 2015

Tidak ada kata menyesal setelah naik gunung part II

Walaupun capek kannn, tetep aja balik lagi....
Pernah suatu hari, bahkan sering kali.... kalau gw lagi pas balik ke Bogor (karena dulu kuliah di Jatinangor) terus lagi jalan mata itu selalu tertuju sama yang namanya Gunung Salak. Atau pas lagi memandang keluar jendela kamar, kalau langit lagi cerah wajah gunung salak itu menampakkan diri dengan gagah di hadapan gw. Terus setiap kali gw liat ini gunung gw kadang ngomong dalam hati, suatu hari nanti pasti gw bakal ke sana, suatu hari, yang entah kapan, tapi pasti. Eh bener aja kan...

Alhamdulillah bisa kesampean. Sebenernya ke gunung salak ini agak nekad, tanpa basa-basi minta di ajak temen buat ke sana "walaupun sebenernya ini agak omdo" tapi nekad juga berangkat. hanya dengan menenteng Daypack dengan sebuntal sleeping bag, akhirnya berangkat.... Sendiri dari Bogor menuju Cicurug, Sukabumi. Mari menapaki Gunung Salak via. Cimalati. Untung ada Mie 2 bungkus sama sisa coklat blok sehabis bikin kue, ditambah 3 teh celup. Semoga cukuupp. (Cukup karena Logistik disponsori PDC), hatur tengkyu...

Pendakian kali ini keroyokan 'ramean' ternyata bareng sama PDC (Putra Daerah Cicurug), berkesan lah pokonya...Sampe dibikin Parodi Gunung Salak :D
"Gossip Girl" Photo by Oki
Nah pas baliknya, belum gw pikirin, nyampe basecamp malem, lah gw balik gimana ini. dengan Terpaksa jurus buang rasa gengsi dan jurus SKSDSB dikeluarkan, telinga diperlebar, kali aja ada rombongan dari Bogor, hahay modus nebeng. Ihiww akhirnya ada yang nawarin tumpangan, walaupun akhirnya gw lupa namanya siapa. Pokoknya aa yang tak kuingat namanya, terima kasih telah memberikan tumpangan haratis ke kota Bogor. Peace Love n' Gaul :D.

Tidak Ada Kata Menyesal Setelah Naik Gunung Part I

   Yap begitulah judul catper ini. Naik gunung itu walaupun capeknya gak ketulungan, bikin kaki pengkor selama seminggu, bikin muka gosong terbakar, tapi tetep bikin ngangenin kayak kamu eaaaa....
    Sebenernya naik gunung kali ini niat gak niat, tapi ini juga sebuah pelampiasan gara-gara event naik gunung Gede yang sebelumnya terpaksa batal karena harus verifikasi kartu ujian 'demi masa depan'. Tapi karena udah sebar-sebar berita di salah satu socmed, eh dapet kenalan yang ngotot ngajak nanjak bareng 'hehe sori gap'. Mungkin karena agak ribet bikin simaksi, akhirnya gw bantuin registrasi dengan sukarela bikin simaksi TNGGP. Sebenernya kalau tau prosedur bakalan cepet, yang lama sih pas perizinan waktu di kantor nya, biasa...birokrasi. Daftarnya juga ngebut, pendaftaran online bisa dilakukan maksimal seminggu sebelum pendakian. Mengisi kuota tanggal pendakian, mendaftarkan anggota dengan no. identitas dsb, terus pembayaran biaya masuk kawasan via atm, print out kartu pendaftaran, print out bukti pembayaran, terus perizinan dari kantor deh.
Dan tanggal keberangkatan pun sudah dekat, sekarang tanggal 7 Nov. Mulai packing, pembekalan, terus bobo, nasi liwet bikin besok aja "pikir gw". Tapi ternyata miskom, gw pikir berangkat besok siang jam sebelas, taunya berangkat jam sebelas malem ini. Anak-anak Cicurug yang berlabel Biiranger ini berlima (satu cewek, empat cowok) udah mau berangkat, nah gw dari Bogor sendirian. Tapi gw tetep mengkhawatirkan diri gw sendiri, gile malem-malem gini musti berangkat. Kan lumayan jarak dari rumah gw ke Ciawi sekitar satu setengah jam perjalanan pakai angkot. Sempet kepikiran buat ngebatalin, tapi anak-anak ngerengek minta gw tetep ikut 'hehe. Akhirnya mereka memustukan menunggu gw sampai subuh di Ciawi.
Ada perasaan khawatir juga ke mereka, mereka tidur dimana? Gw yang tadinya mau tidur juga malah gak bisa tidur, hape kadang bunyi karena ada sms dari mereka. Mikir juga pagi-pagi nanti gw berangkat gimana? Jarak dari rumah ke jalan raya juga lumayan, mending kalau udah ada ojeg, siap-siap pemanasan inih, jalan sejauh satu km. Tanpa berpikir panjang ah udahlah berangkat aja...
     Di suatu pagi yang masih buta gw melangkahkan kaki dengan sedikit rasa kantuk yang masih tersisa, jam empat pagi. Dipikir-pikir dan di harap-harap wah coba ada yang ngasih tumpangan gratis, pas keluar dari gang Alhamdulillah pertolongan pun datang :D. Tiba-tiba seorang bapak menyapa "teh mau kemana? ayok bareng bapa" rezeki di pagi hari. Tanpa basa basi saya langsung menaiki mobil seseorang yang tidak pernah saya kenal sebelumnya, ah Bismillah aja deh *semoga bapak ini memang benar-benar berniat baik. Ngobrol panjang lebar mengenai hobi saya yang satu ini, dan akhirnya tau bapak ini ternyata pengantar catering. Di dalam mobilnya pantesan harum makanan, walaupun laper gw harus tetep tau diri, jangan sampai keliatan lapernya. Sempet ditawarin sih, tapi jaim ah *jaga iman* hehe.
Si Bapak pun mengantar gw sekitar setengah perjalanan dari rumah gw ke Ciawi, Alhamdulillah aman. Lanjut naik angkot dan akhirnya sampai, setelah melihat anak-anak Biiranger watir juga, saking mereka pingin gw ikut kali ya hehe. Setelah menunggu adzan subuh dan menyempatkan diri untuk berdoa, kita mulai menghampiri kondektur bus, nego harga. Akhirnya dapet kesepakatan di harga sepuluh ribu rupiah/orang dari Ciawi ke Cipanas. Beberapa jam kemudian tibalah di Cipanas-Cianjur, lanjut lagi naik angkot ke Cibodas. Pendakian menuju TNGGP bisa di mulai melalu tiga pintu, Taman Nasional Cibodas, Selabintana dan Gunung Putri. Nah kita pilih jalur Cibodas, walaupun biasanya jalur ini dihindari pendaki karena jalan-nya yang bisa diibaratkan sebagai jalan tak berkesudahan.
Kita berangkat 7 orang, cewek 2 (termasuk gw) dan sisanya cowok. Perjalanan yang tadinya rencana 2 hari 1 malam malah jadi 3 hari 2 malam, karena berasa kurang puas. Hahay... sebenernya bukan karena itu juga, tapi karena ada yang HipHop di tengah perjalanan. Karena gw agak memperlambat mereka juga sih, tapi kalo gak gini kan gak bakal papasan dan memandang puas langsung kakak Muel (Samuel Zylgwyn) ohok..ohok. Tapi sayang kala papasan gak di dokumentasikan. Pas nyampe puncak n' alun-alun Surken udah deh langsung....


Photo by Ridwan "Dadi"

"Menatap Kawah" Photo by Rival

"Eksis bareng Bule" (Photo by Rival)
Pas mu turun di puncak gak sengaja iseng SKSDSB sama para bule yang menikmati keindahan Puncak Gunung Gede ini. Hey Mister maybe someday you look at this photo on my blog, and you will remember this moment. And i will say, how are you?? hope you're doing good :) Yeah even we didn't know each other. Suatu hari nanti gw bakal menyambangi teman setia Gunung Gede yaitu Gunung Pangarango, I will....

KIWI DARI BIJI???

Ada yang masih gak tau sama yang namanya buah kiwi?
Ada yang belum pernah ngerasain, mungkin? Saking lumayan mahalnya ini buah bagi sebagian masyarakat Indonesia. 
Buah kiwi (Actinidia deliciosa) yang banyak di jual di Indonesia ini, saya yakin itu 100% impor, ya iyalah pantesan harganya mahal!! yang saya tau dimana-mana kiwi yang ada di supermarket itu cuma satu merk, Zes.... yang dari New Zealand itu lhooo. Kadang ini bikin saya iri, kenapa tanaman-tanaman subtropis itu lebih menarik dibandingkan dengan di daerah tropis (maklum tinggal di daerah tropis) kayak bunga sakura, plum, cherry, kiwi, wisteria, magnolia. Entah mungkin hanya bisa atau cocok tumbuh di negara subtropis atau mungkin karena belum menyebar ke seluruh pelosok dunia walaupun mungkin di Indonesia juga bisa berproduksi.
Tapi dari sinilah muncul ide liar saya dan rasa penasaran saya terhadap tanaman buah yang satu ini, kemungkinan itu bisa saja terjadi so gak ada salahnya kan di coba.... Siapa tahu keisengan ini bermanfaat. 
Dan akhirnya saya pun mengajak mamah tercinta :) ke supermarket, dan saya merelakan uang hasil jeripayah saya demi mendapatkan biji kiwi. Bijinya yah yang saya incer bukan buahnya... entah kenapa untuk saat itu buahnya menjadi prioritas kedua bagi saya. Setelah mendapatkan kiwi, si mata melirik ke arah lain dan tertuju pada buah plum, yang ini juga saya incer bijinya. 
Setelah sampe di rumah, saya mencoba memulai peruntungan dan menyerahkan segalanya pada Sang Maha Pencipta, Maha menghidupkan dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup:

Jadi Bismillahirrahmaanirrahiim....
’Afara-’aytum-ma tahruthun.
See you the seed that you sow in the ground?
"Kamu lihatkah benih yang kamu tanam?"
’A-’antum tazra-‘unahu ’am Nahnuz-zari-‘un.
Is it you that cause it to grow, or are We the Cause?
"Kamukah yang menumbuhkannya, Ataukah Kami yang menumbuhkannya"
(Surah Al-Waqi'ah, ayat 63-64)
dan selebihnya saya serahkan pada Allah SWT, kalau Allah mengijinkan biji kiwi yang coba saya tanem untuk tumbuh, maka Insya Allah bakalan tumbuh. Sambil menunggu dan berdo'a Ya Allah tumbuhkanlah si kiwi dan plum ini... :)
Kalau enggak ya coba lagi award deh... soalnya pernah liat di beberapa blog, atau liat video di yutup ada yang sudah berhasil menanam dari biji... keukeuh. dan setelah beberapa minggu..jreng...jreng... Alhamdulillah
Kiwi sprout (umur 2 minggu) photo by Triya Ariyanti, 9 Juli 2015
Kala itu musim hujan, tapi setelah itu kecambah ini gak bertahan lama, hiks T_T. Penyebab kematian belum diketemukan, padahal air cukup. Jadi percobaan pertama ini gagal... untung masih nyimpen stock biji-nya di kulkas. O iya kenapa saya simpan di kulkas, selain untuk memperpanjang daya simpan, ini juga merupakan sebagai perlakuan untuk merangsang perkecambahan atau pembungaan (vernalisasi) dan biasanya perlakuan ini manjur untuk mengecambahkan beberapa tanaman subtropis supaya bisa berkecambah. Tapi saya itu orangnya pantang menyerah....sampai pada percobaan kedua saya pun gagal lagi. Saat ini sedang berada dalam tahap percobaan ketiga.... dan Alhamdulillah semoga yang ini bisa bertahan sampai bener-bener menghasilkan buah. Tapi percobaan yang ketigaa ini saya coba kecambahkan di atas kapas basah dalam plastik yang diikat rapat (atau  bisa pakai ziplock plastic), setela beberapa minggu baru bisa berkecambah saya pindahkan ke tempat bekal yang saya tutup pake plastik hehehe. kayak gini ni
 
kiwi sprout (5 minggu) photo by Triya Ariyanti

Sebelum-sebelumnya gak bisa bertahan sampai lima minggu, jadi kecambah-kecambah kiwi yang imut ini sengaja masih dibiarkan tumbuh di kapas. Belum saya pindahkan ke tanah dalam pot, sebelum perakarannya menurut saya cukup. Sebagian saya pindahkan ke dalam botol selai (jar), yang saya tutup dengan palstik lalu saya solasi (Modifikasi dari kultur jaringan) hehehe. 
Tapi saya sedih lagi karena beberapa-nya terserang jamur, hmmm bener-bener deh harus ekstra clean, hati-hati dan sabar. Sepertinya percobaan yang sebelumnya juga gagal karena serangan jamur, bisa saja tumbuh langsung di media tanah. Tapi pastikan media tanah ini steril dan usahakan terjaga kelembabanya. Selain itu kecambah kiwi ini juga sensitif sama panas simat, jadi sebaiknya simpan di tempat yang agak teduh/jangan terkena sinar matahari langsung.

O iya ngomong-ngomong soal si plum, itu gagal total saat itu saya cuma mampu membeli lima buah plum, dalam satu buah plum hanya ada satu biji, setelah di tes melalui perendaman keliatan gak ada satu pun yang viable. Walaupun akhirnya saya coba tanam, tapi gagal. terus Strawberry Korea yang mahalnya super super itu juga gagal, padahal udah sampe umur 8 bulan, dan sempet berbunga. Tapi setelahnya goodbye, karena dikasih pupuk dari kotoran kambing tapi yang belum disterilisasi, alhasil keserang busuk akar T_T.  Hmmm inilah lika-liku si pengecambah tanaman wkwkwkwk.  Tunggu update selanjutnya yaa.... semoga bermanfaat. 

Sunday, 26 April 2015

"MORE ENERGY, LESS CARBON" GEOCAP, Hadiah Belanda untuk Indonesia (Holland Writing Competition 2015)


“MORE ENERGY, LESS CARBON”
GEOCAP, HADIAH BELANDA UNTUK INDONESIA
Tema: Api

    Ada yang masih ingat dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) Kamojang? Lalu apa hubungannya dengan Belanda? Singkat cerita, The Netherland East Indies Vulcanologycal Survey atau yang sekarang dikenal dengan nama PLTP Kamojang ini, merupakan sebuah Inovasi warisan Belanda dari tahun 1925 yang diusulkan pada tahun 1918 oleh ilmuwan Belanda bernama J.B. Van Djik . Tapi itu dulu... lalu sekarang?
Gambar 1. Distribusi daerah potensi panas bumi di Indonesia (Sumber: Antonaria, BAPPENAS 2010)

Seperti kita ketahui Negara Indonesia berada di atas lingkaran cincin Api “Ring of Fire”, jadi ini sangat mungkin bagi Indonesia untuk memanfaatkan potensi panas bumi sebagai energi alternatif dan terbarukan. Empat puluh persen (40%) dari sumber daya panas bumi dunia terbukti dapat ditemukan di Indonesia. Potensi geothermal electric di indonesia diperkirakan dapat menghasilkan 225.000 GWh per tahunnya. Jadi seberapa banyak itu? Sebagai ilustrasi, jumlah listrik yang saat ini dikonsumsi di Belanda adalah 101.000 GWh, yang berarti bahwa listrik panas bumi potensial di Indonesia akan mencakup dua kali lebih besar dari Belanda.

Gambar 2. Geyser aktif dengan perubahan air permukaan (Sumber: Raats Agentschap.nl)

     Bagi Indonesia energi panas bumi tidak hanya dimaksudkan untuk memenuhi peningkatan permintaan terhadap listrik, tapi juga untuk menarik cara teknologi inovatif dan untuk menghindari investasi tambahan dalam pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil (batu bara). Sumber daya batu bara memang relatif murah juga melimpah di negeri ini, tetapi memiliki efek samping yang negatif yaitu, hasil CO2 dan emisi debu yang akan membahayakan manusia dan lingkungan serta dampaknya terhadap perubahan iklim. Indonesia berkomitmen terhadap perjanjian internasional tentang emisi gas rumah kaca, yang akhirnya membuat Pemerintah Indonesia meluncurkan Inisiatif Energi Bersih (More Energy, Less Carbon) namun, biaya pembangunan yang tinggi yaitu, sekitar 1175-1750 USD per kW kapasitas terpasang serta risiko finansial yang tinggi selama eksplorasi menghambat Indonesia untuk memulai upaya ini. Indonesia juga masih terbatas oleh kurangnya tenaga terampil dan terlatih untuk mengeksplorasi, memproduksi dan mengeksploitasi ditambah dengan adanya persaingan antara eksplorasi dan perlindungan kawasan hutan menjadi rintangan bagi Indonesia.

     Upaya Indonesia ini rupanya mendapatkan sambutan yang baik dari Pemerintah Belanda setelah Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) mengusulkan rencana pembangunan PLTP ke Kedutaan Belanda. Pada tahun 2014 Program Pembangunan Kapasitas Panas Bumi (GEOCAP) antara Belanda-Indonesia yang dipimpin oleh Universitas Twente (Belanda) diluncurkan. Pemerintah Belanda menyumbangkan sekitar 6 juta euro untuk program ini. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas Kementerian di Indonesia, Instansi Pemerintah Daerah, perusahaan publik dan swasta dan lembaga pengetahuan dalam pengembangan, eksplorasi dan pemanfaatan sumber energi panas bumi, dan menilai serta memantau dampaknya terhadap ekonomi dan lingkungan.

    Salah satu komponen penting dalam pengembangan panas bumi adalah pengetahuan tentang manajemen data permukaan dan bawah tanah. Data yang bisa didapatkan untuk investor swasta mengarah ke peningkatan efisiensi (mengurangi risiko dalam investasi untuk pengeboran). Belanda (TNO) akan menerapkan inovasinya dalam mendapatkan informasi data mengenai permukaan dan bawah tanah berkaitan dengan aktivitas geothermal di Indonesia. TNO dan ISES (Belanda) bersama anggota Aliansi Peneliti Energi Eropa lainnya megembangkan sebuah software ThermoGis. ThermoGis menyediakan peta yang dilengkapi  dengan informasi digital tentang kedalaman, ketebalan, porositas dan permeabilitas suatu daerah eksplorasi. Pengguna dari ThermoGis juga akan dengan mudah mengkases secara otomatis informasi data yang diperlukan dalam perencanaan pembangunan Pembangkit Listrik yang berbasis panas bumi. Aplikasi ThermoGis ini dapat diakses melalui website TNO jadi ini bisa memudahkan bagi sebuah perusahaan atau investor yang akan merencanakan tata letak sebuah bangunan, tidak hanya terkait dengan panas bumi tetapi juga gas dan minyak.


ThermoGIs World Viewer, TNO


Gambar 3. Gambaran skematik Energi Geothermal, sumber: http://www.thermogis.nl
    Dengan Teknologi ini TNO (Belanda) bersama Indonesia akan membangun sebuah database sumber panas bumi Indonesia. Sebelumnya TNO memiliki pengalaman dengan Data dan Informasi Subsurface Belanda (DINO). “Tidak hanya itu, dari sini kita bisa mengidentifikasi kontur waduk bawah tanah yang penting dalam membatasi atau mencegah penurunan tanah” Kata Pagnier dikutip dari TNO digital magazine. TNO telah berpartisipasi dalam 40 studi mengenai geothermal, dengan bantuan TNO dan inovasi teknologinya maka akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menemukan dan menentukan wilayah yang potensial ketika akan membangun sebuah pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ditambah dengan Program GEOCAP.

    Program GEOCAP melibatkan Universitas Twente – Fakultas ITC (UT ITC) dan Asosiasi Geothermal Indonesia (INAGA/API) sebagai koordinator, beberapa perusaahan seperti IF Technology, DNV-GL Energy, Well Engineering Partners (WEP), dan perusahaan panas bumi Indonesia. TNO sendiri sebagai Institusi pengetahuan akan membimbing para calon ilmuwan dan ilmuwan Indonesia yang berasal dari beberapa Universitas di Indonesia seperti ITB, UI, dan UGM yang nantinya akan berkolaborasi dengan Universitas dari Belanda (Universitas Utrecht, dan Universitas Teknik Delft). WWF Indonesia juga ikut berperan karena program ini akan berkaitan dengan lingkungan.

    Inilah langkah awal bagi Indonesia untuk mengembangkan energi panas bumi. Dari sini semoga akan melahirkan inovasi-inovasi baru seperti pertanian modern Duijvestijn Tomaten di Belanda  yang memanfaatkan energi panas bumi untuk memanipulasi lingkungan di sekitar area penanaman (Green House). Serta inovasi lainnya seperti energi panas bumi untuk pengeringan sayuran dan buah-buahan, distilasi, pengolahan makanan (pengalengan), budidaya ikan, pasteurisasi dan peningkatan kualitas air minum. Juga produksi energi listrik bersih, yang akan berdampak baik bagi kebersihan udara tentunya. Jangan lupa! cadangan fosil Indonesia hanya cukup untuk 23 tahun mendatang (Kementrian ESDM, 2011), jadi mulai saat ini kita perlu memikirkan cara untuk menghasilkan energi alternatif dan terbarukan. Akhirnya saya bisa mengucapkan, dank Holland....


DAFTAR REFERENSI
Cornelissen, Willem. 2015. Capacity Building for Geothermal Electricity Generation in Indonesia. Evaluation of activities supported by the Dutch Promoting Renewable Energy Programme.
de Nijs, Boy. 2015. Duijvestijn Tomatoes awarded world's best tomato grower. (diakses melalui http://www.hortidaily.com, 26 April 2015)
Noor, R.M. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Kamojang. 2012.
TNO. Renewed interest In Geothermal Energy. (diakses melalui https://www.tno.nl/media/1659/362beno.pdf, 26 April 2015)
TNO. ThermoGis. World Aquifer Viewer.( diakses melalui http://www.thermogis.nl, 26 April 2015)
van der Meer, Freek. et al. 2013. GEOCAP: Geothermal Capacity Building Program (Indonesia-Netherlands). Proceedings World Geothermal Congress 2015, Melbourne, Australia.
van der Meer, Freek dan Hecker, Chris. 2014. GEOCAP: Geothermal Capacity Building Program (Indonesia-Netherlands). GRSG Newsletter p:24-30 issue 69.
van Wees, Jan-Diedrik. et al. 2013. Geothermal Energy in Netherlands:The ThermoGis project. TNO (diakses melalui www.lbeg.niedersachsen.de/download/52200, 26 April 2015)